JAKARTA: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Perusahaan) digelar Rabu (22/5/2024).
Selain menerima laporan kinerja keuangan perusahaan, juga menyetujui pergantian Pengurus Perseroan.
Rapat pada agenda Perubahan Pengurus Perseroan tersebut, menunjuk Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen, menggantikan Timur Sukirno yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen.
Juga pada RUPST tersebut, turut mengangkat Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service.
Posisi tersebut sebelumnya diisi Rahmat Hanafi selaku Pelaksana Tugas Direktur Human Capital, menggantikan posisi Almarhum Salman El Farisiy yang telah berpulang pada awal tahun 2024 lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra optimis, langkah kinerja penyehatan dapat terus berjalan “on the track”.
Khususnya dengan melihat sejumlah indikator penyehatan kinerja usaha yang berjalan optimal.
“Utamanya melalui peningkatan proporsi pendapatan usaha, yang terus menunjukan pertumbuhan positif,” ungkap Irfan.
Langkah kinerja penyehatan diharapkan dapat terus berjalan “on the track” khususnya dengan melihat sejumlah indikator penyehatan usaha, yang berjalan optimal.
Utamanya, melalui peningkatan proporsi pendapatan usaha yang terus menunjukan pertumbuhan positif.
“Sejalan dengan upaya berkelanjutan perseroan untuk terus mengakselerasikan kinerja di tengah optimisme pertumbuhan industri pariwisata,” tutur Irfan.
Termasuk industri aviasi, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai inisiatif di berbagai lini bisnis yang memiliki potensi dalam mendukung “revenue” perusahaan.
Ia menambahkan, kinerja 2023 menjadi tahun perbaikan sekaligus pembuktian bagi Garuda Indonesia, yang terefleksikan dalam penguatan fundamen kinerja usaha di tengah fase pemulihan pasca rampungnya restrukturisasi pada akhir tahun 2022.
Garuda Indonesia pada Kuartal 1-2024 membukukan pertumbuhan pendapatan usaha secara group sebesar 18,07 persen menjadi 711,98 juta dolar AS, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut turut didukung pertumbuhan pendapatan di berbagai lini, termasuk lini penerbangan berjadwal yang tumbuh sebesar 18,19 persen menjadi sebesar 599,01 juta dolar AS.
Penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh sebesar 53,57 persen menjadi sebesar 19,67 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya juga mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi 92,28 juta dolar AS.
“Melalui berbagai inisiatif kinerja perusahaan berkelanjutan yang berlandaskan ‘key driver simple, profitable’, dan full-service,” kata Irfan.
“Dengan dibarengi optimisme outlook industri aviasi yang telah kembali ke situasi sebelum pra-pandemi, kami meyakini upaya untuk membawa Perusahaan kembali sehat dapat berjalan on the track sesuai proyeksi,” katanya.(*)