
Samarinda – Budaya dan kesenian daerah merupakan salah satu aset bangsa yang harus dijaga dan terus dilestarikan keberlangsungannya di kalangan generasi muda khususnya para peserta didik.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menerangkan dunia pendidikan adalah salah satu sektor yang penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa serta membangun karakter kearifan lokal pelajar melalui mata pelajaran muatan lokal (mulok).
“Penting untuk mendudukkan mulok sebagai mata pelajaran di sekolah dalam rangka melestarikan budaya dan kesenian daerah Kalimantan Timur,” kata Rusmadi saat launching buku muatan lokal (mulok) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Jalan Biola, Senin (5/11/2022).
Dijelaskannya, melalui mata pelajaran mulok akan memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada para pelajar terhadap sejarah daerah Kaltim, serta kaitannya dengan sejarah nasional bangsa Indonesia.
Penerapan mata pelajaran mulok di sekolah akan mengembangkan bidang-bidang kompetensi peserta didik sesuai dengan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah.
Kepala Disdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin menjelaskan mata pelajaran mulok akan mendorong literasi sejarah, kebudayaan dan kesenian daerah Kaltim di generasi muda.
Sebutnya, sekolah sebagai lembaga pendidikan penting untuk membentuk karakter bangsa dengan penguatan profil Pancasila dan melestarikan kebudayaan, kesenian daerah pada satuan pendidikan yang paling dasar.
“Ya, mata pelajaran muatan lokal ini penyusunannya sudah lebih spesifik dan menyesuaikan dengan tingkat keterampilan di masing-masing jenjang pendidikan,” tuturnya.
Sebagai informasi launching, buku muatan lokal Samarinda mengacu pada Peraturan Wali (Perwali) Kota Samarinda Nomor 15 tahun 2022 tentang Penetapan Pelajaran Muatan Lokal pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Mulok pada tingkatan PAUD/TK/RA dan SD/MI memiliki empat bidang studi meliputi, bahasa daerah, kesenian daerah, olahraga tradisional, dan cerita rakyat Kaltim. Sedangkan pada tingkat SMP/MTS memiliki tujuh bidang studi meliputi 3 tambahan bidang khusus yaitu pendidikan lingkungan hidup, pendidikan anti korupsi, dan pendidikan lalu lintas