SAMARINDA : Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Rusman Ya’qub menyampaikan dukungannya terkait rencana Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 2026 Samarinda bebas zona tambang.
Hal itu diutarakannya saat menjadi salah satu pemateri mewakili Tim Panitia Khusus (Pansus) Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kaltim bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun, aktivis lingkungan dan tambang Pradarma Rupang, Pokja 30 Buyung Marajo, Akademisi Universitas Mulawarman Khairil Anwar dan Herdiansyah Hamzah.
Dalam kegiatan ngobrol pintar Samarinda bebas tambang tahun 2026 dengan tema “Untung dan Rugi 2026 Samarinda Bebas Zona Tambang”. Digelar di Setiap Hari Kopi, Jalan Juanda Kota Samarinda, Minggu (19/3/2023) malam.
“Secara pribadi, ya saya mendukung rencana Pemkot Samarinda ingin membawa Samarinda bebas zona tambang di tahun 2026,” ungkapnya saat ditemui awak media usai kegiatan diskusi.
Rusman Ya’qub menerangkan langkah Wali Kota Samarinda Andi Harun mengambil keputusan besar dan fundamental terhadap Kota Samarinda bebas zona tambang di tahun 2026, merupakan cita-cita sebagian besar atau beberapa pihak tentang keberlangsungan lingkungan kehidupan Kota Tepian yang telah digaungkan sejak dulu.
Dijelaskannya rencana yang masuk ke dalam kebijakan Pemkot Samarinda melalui Peraturan Daerah tentang RTRW Kota Samarinda Tahun 2022-2042 itu, kata Rusman sapaan akrabnya tentu juga harus berkesesuaian dengan RTRW Provinsi Kaltim. Terutama berkaitan dengan tiga kategori tata ruang wilayah yakni pertama kegiatan yang diperbolehkan, kedua kegiatan diperbolehkan dengan syarat dan ketiga kegiatan tidak diperbolehkan.
Lebih lanjut politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menjelaskan rencana besar Kota Samarinda tersebut patut mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat dan setiap pihak. Agar harapan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban dengan kota berbasis industri, jasa dan perdagangan dapat terwujud.
“Kita mengapresiasi perubahan paradigma. Sudah saatnya Samarinda tidak bergantung pada batu bara atau pertambangan. Ini juga untuk keberlangsungan lingkungan, mengadaptasi perubahan iklim serta menjadi Samarinda sebagai kota industri, jasa dan perdagangan. Sehingga ini butuh dukungan besar masyarakat dan semua pihak,” harapnya.