SAMARINDA : Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) menggelar kegiatan Koordinasi Strategi Pengarusutamaan Gender dan Gedsi Sinergisme Pentahelix, Senin (7/10/2024), di Hotel Midtown Samarinda.
Acara ini bertujuan untuk menyatukan strategi pengintegrasian gender dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Samarinda.
Anni Juwairiyah, Ketua Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPD PPDI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menekankan pentingnya strategi ini untuk menciptakan keadilan bagi semua kelompok, tidak hanya berdasarkan gender, tetapi juga ras dan suku.
Dalam paparannya, Anni Juwairiyah menjelaskan bahwa strategi pengarusutamaan gender bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan memperhitungkan aspek gender sebagai dimensi integral.
“Pendekatan ini harus lebih luas dan komprehensif, menggabungkan kesetaraan gender serta menciptakan sistem yang adil bagi semua kelompok,” ujar Anni.
Ia juga menyoroti pentingnya melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap perencanaan pembangunan.
“Penyandang disabilitas, adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar enam bulan atau lebih”, ungkapnya.
Koordinasi ini juga menekankan pentingnya sinergisme antara lima unsur penting atau pentahelix dalam pembangunan: pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media.
Strategi ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Samarinda.
Melalui pendekatan sinergis ini, diharapkan semua pihak bisa saling berkolaborasi untuk memperkuat peran serta kesetaraan gender dan disabilitas dalam semua sektor pembangunan.(*)