Samarinda – Ibu kota negara (IKN) baru dipersiapkan bukan hanya untuk urusan infrastruktur. Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menyoroti pentingnya negara menyiapkan regulasi khusus terkait siber (dunia maya).
“Komunikasi dan interaksi di dunia maya ini perlu regulasi dan perlu diawasi dengan baik dan benar,” kata Samsun usai menghadiri Seminar Penguatan Sumber Daya Siber Nasional (SDSN) 2021 di Aula Markas Kodam VI Mulawarman, Kamis (16/9/2021).
Seminar digelar oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II secara luring dan daring. Samsun menambahkan, karena jika urusan siber ini tidak disiapkan dengan baik, maka dikhawatirkan mengancam sistem keamanan dan pertahanan nasional.
Seperti berita-berita yang tidak benar, pembocoran rahasia negara di dunia maya, kemudian juga informasi yang seharusnya tidak diketahui oleh publik kemudian tersebar ke publik.
“Syukur kalau benar, kadang informasinya juga menyesatkan,” ucap Samsun.
Menurutnya, penting untuk memberikan penguatan-penguatan terhadap pengamanan di dunia maya.
“Karena itu perlu ada tim khusus mengenai siber,” tegas Samsun.
Samsun menyebut semua lembaga sudah membentuk tim siber, seperti kepolisian dan instansi pemerintah lainnya yang memegang peran penting untuk menata dan mengelola dunia maya atau siber.
Soal adakah ancaman perang siber dalam proses IKN saat ini, Samsun katakan, siber bersifat global. Jadi tidak hanya di Kaltim atau di Indonesia. Para pelaku serangan siber itu bisa juga datang dari luar negeri untuk kepentingan tertentu.
“Tapi bisa saja pelaku-pelakunya ada di Kaltim,” tandasnya.
Ia menegaskan, perlu ada penataan, pengawasan, regulasi yang mengatur dengan baik serta sistem kuat yang terintegrasi secara masif, baik di Kaltim ataupun wilayah lain untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa melalui dunia maya.
“Tapi selama ini Kaltim terkondisi dengan baik lah. IKN ini juga masih terkondisi dengan baik,” terangnya.
Artinya, tidak ada pertentangan atau tidak ada berita negatif tentang perpindahan IKN. Namun, Samsun mengatakan tidak menutup kemungkinan ke depannya berita negatif tentang perpindahan IKN tersebut akan terjadi.
Sementara itu, mengingat banyak hal yang bisa dilakukan di dunia maya, pakar siber Indonesia RIchardus Eko Indrajit pun mengimbau Pemerintah Indonesia untuk menciptakan kekuatan sistem siber sendiri yang dimulai dari IKN baru di Kaltim melalui karya anak bangsa.
Menurutnya, anak-anak bangsa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan sistem siber yang kuat di IKN.
Selain itu, menggunakan hasil karya bangsa sendiri akan lebih menjamin keamanan sistem siber nasional, dibandingkan bekerja sama dengan perusahaan atau intelijen negara lain.
“Saya sudah banyak bertemu anak-anak muda kita. Mereka sangat mampu dan bisa. Mereka hanya butuh kepercayaan, keberpihakan dan kesempatan,” beber Eko.