SAMARINDA : Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim) memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2024 dalam konferensi pers yang dipimpin Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Rudi Hartono di Kantor BNNP, Jumat (27/12/2024).
Narkotika dinyatakan sebagai masalah multidimensi yang kompleks, melibatkan berbagai aspek seperti hukum, keamanan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Brigjen Pol Rudi Hartono menegaskan bahwa kejahatan narkotika merupakan bentuk organized crime dan transnational crime yang dapat melemahkan ketahanan nasional.
“Saat ini, Indonesia tidak hanya menjadi negara transit Narkoba, tetapi juga tujuan utama peredaran narkotika oleh sindikat internasional,” ungkapnya.
Data BNN mencatat hingga Oktober 2023, terdapat 1.230 jenis zat psikoaktif baru (NPS) di dunia, sementara di Indonesia terdeteksi 93 jenis, dengan 90 di antaranya telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
Indonesia kini tidak hanya menjadi negara transit, tetapi juga salah satu pasar utama bagi peredaran Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya) internasional.
Ancaman ini membutuhkan penanganan yang serius dan kolaborasi dari semua pihak.
BNNP Kaltim mencatat peningkatan signifikan dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika.
Sepanjang 2024, mereka berhasil memetakan tiga jaringan besar sindikat Narkoba, menangani 50 berkas perkara narkotika, melampaui target awal sebanyak 15 berkas.
Menangkap 50 tersangka, termasuk 11 bandar, 35 pengedar, dan 4 kurir. Menyita barang bukti berupa 14,2 kg ganja, 3,9 kg sabu, 3 kendaraan roda empat, 5 kendaraan roda dua, serta uang tunai Rp5,55 juta.
Untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan pencegahan dan pemberantasan narkoba, BNN mengimplementasikan lima strategi prioritas, yaitu:
Penguatan intelijen, kolaborasi dengan negara perbatasan, penguatan wilayah pesisir dan perbatasan, Tematik dan ikon terkait pemberantasan narkoba, serta kolaborasi lintas sektoral.
Program prioritas nasional Desa Bersinar menjadi salah satu langkah strategis BNNP Kaltim dalam memberdayakan masyarakat.
Pada 2024, sebanyak 9 desa dan kelurahan telah diresmikan sebagai Desa Bersinar dengan melibatkan 150 satgas aktif.
Selain itu, BNNP Kaltim juga memberikan penyuluhan kepada 124.598 orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, sektor swasta, dan pegawai pemerintah.
Kegiatan ini juga disertai 159 tes urine dengan partisipasi 18.486 orang, di mana 132 orang dinyatakan positif (0,71%).
Program rehabilitasi mencatatkan kinerja di atas target, dengan 113 klien diawasi oleh Tim Asesmen Terpadu, terdiri atas 104 laki-laki dan 9 perempuan.
BNNP Kaltim juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, seperti membatik, di kawasan rawan narkoba di Kabupaten Penajam Paser Utara.
BNNP Kaltim fokus memberikan layanan rehabilitasi yang tidak hanya mencakup pemulihan fisik, tetapi juga mental dan sosial. Capaian rehabilitasi pada 2024 meliputi:
494 klien menjalani rehabilitasi rawat jalan dan inap, melampaui target awal sebanyak 385 klien.
Pembentukan 8 unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan total 37 klien yang dilayani.
Teknologi dan Intelijen: Senjata Baru Pemberantasan
Dalam mendukung kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), BNNP Kaltim memanfaatkan teknologi big data untuk memetakan pola distribusi narkotika dan mengidentifikasi sindikat internasional.
Surveilans intensif juga dilakukan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di lokasi-lokasi strategis.
Brigjen Pol Rudi Hartono menegaskan bahwa keberhasilan dalam pemberantasan narkotika membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.
“Melalui tagline Bersinar (Bersih Narkoba), kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Kalimantan Timur yang bebas dari ancaman Narkoba,” ujarnya.
Pihaknya juga di tahun depan berencana menggagas upaya untuk menjadikan kampung rawan menjadi kampung bersih.
“Kami akan berkolaborasi dengan Polda, TNI, Polres, lembaga kemasyarakatan, dan Bea Cukai agar visi kita, yaitu Kaltim bebas narkoba, dapat tercapai,” tutupnya.(*)