Samarinda– Warga Sungai Keledang dikagetkan dengan penemuan seorang mayat laki-laki yang telah menjadi tulang di kamar kontrakannya Jalan Abdul Sani Gani, Samarinda Seberang.
Diketahui jika rumah tempat korban meninggal tersebut tidak lagi memperlihatkan sebuah aktivitas sejak Desember tahun 2020.
Melihat kontrakan dalam keadaan kotor seolah tak terawat, pemilik rumah pun menyuruh tukang bersih bernama Udin untuk membersihkan rumah yang dikontrakannya itu.
Udin menuturkan jika dirinya membersihkan kontrakan itu selama dua hari. Sejak hari pertama pihaknya merasa tidak menemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
“Saya sudah bersihkan rumah itu selama dua hari. Hari pertama hanya bagian luar saja, lalu hari kedua karena keadaan rumah terkunci dan pemegang kunci sebelumnya cuma korban saja, saya pun disuruh buka paksa pintu itu. Dan saat mau bersihkan area dalam kamar, itu (mayat) sudah di situ,” jelas Udin, Jumat (23/7/2021).
Mendapati informasi penemuan mayat tersebut, tim Inafis Polresta Samarinda langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Harry Cahyadi mengatakan, sesampainya di TKP, Tim Inafis langsung melakukan langkah olah TKP sambil menunggu respon dari keluarga korban.
“Kita masih menunggu respon dari keluarga. Korban saat ditemukan sudah dalam kondisi menjadi tulang belulang. Kami masih susah untuk mengetahui identitas korban. Memang kami temukan tiga identitas tapi belum bisa dipastikan itu nama korban, jadi masih menunggu hasil otopsi,” ungkap Harry Cahyadi.
Setelah melakukan olah TKP, Tim Inafis mengamankan barang bukti pisau dapur, palu, serta tulang belulang korban untuk diperiksa dan diserahkan ke unit lapor Mabes Polri Surabaya. Sampai saat ini, pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab kematian korban.
“Belum dapat dipastikan sakit atau memang ada tindak pidana, karena kami menemukan pisau dapur di sebelah kiri korban serta palu di sebelah kanan,” terang Harry.
“Keluarga korban nanti akan diarahkan agar membuat laporan ke Polsek Samarinda Seberang untuk mengidentifikasi penyebab kematian korban. Kami akan menyerahkan tulang belulang korban untuk diotopsi,” tutup Harry Cahyadi.