
BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut perbedaan standar nilai lulus di masing-masing SMP menjadi masalah bagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sejumlah sekolah negeri di SMA dan SMK di Balikpapan.
“Ada yang memberikan nilai tinggi dan ada juga yang dibawah standar. Sehingga, lulusan mereka tidak bisa masuk sekolah favorit di SMA maupun SMK,” kata Akmal usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah sekolah di Balikpapan, Kamis (4/7/2024).
Sidak diawali ke SMK Negeri 6 Balikpapan yang diterima Kepala Sekolah Agus Prihanto. Kemudian ke SMAN 5 Balikpapan diterima Waka Kesiswaan Dwi Suryani dan diakhiri SMKN 1 Balikpapan diterima Kepala Sekolah Mujadi.
“Kita baru saja keliling sidak. Sesuai laporan terkait PPDB, penutupan sudah dilakukan 26 Juni 2024,” ucapnya.
Ia pun meminta agar Pemprov Kaltim melalui OPD terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim bisa mengkoordinasikan dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait standar nilai lulusan SMP tersebut.
“Maksud saya harus ada kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan kota dengan Pemprov Kaltim. Ada standarisasi nilai itu agar diujung tahun tidak ada lagi jor-joran memberikan nilai,” tegasnya.
“Artinya, kita harus objektif agar anak-anak yang lulus SMP bisa masuk sekolah negeri. Tentu, ini jadi pekerjaan rumah kita bersama,” tambahnya.
Ia juga berpesan agar sekolah swasta bisa meningkatkan kualitas kompetensi lulusan karena tak jarang anak-anak yang tidak lolos di sekolah negeri enggan masuk di sekolah swasta.
“Termasuk kualitas SDM tenaga pengajar dan program penunjang di masing-masing sekolah tersebut,” pungkasnya.
Turut mendampingi Pj Gubernur melakukan sidak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim M Kurniawan.(*)