Samarinda – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah menimbulkan banyak kerugian, terutama bagi para pengusaha kecil.
Pembatasan tersebut berpengaruh sangat signifikan terhadap perekonomian dan pendapatan daerah. Pasalnya, aktivitas masyarakat yang berkecimpung di sektor ekonomi menjadi sangat terbatas.
Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fuad Fakhruddin mengatakan pengusaha kecil lebih memilih menutup usahanya daripada dipersoalkan dan dibatasi, agar stok makanan tidak rusak dan kedaluwarsa.
“Mudah-mudahan PPKM ini tidak berlanjut, dalam artian hari ini terakhir,” ujar Fuad melalui saluran telepon, Senin (2/8/2021).
Tidak semua masyarakat paham benar terkait kebijakan PPKM ini, sehingga dalam penerapannya masih terjadi kesimpangsiuran.
Arogansi petugas yang kadang terlalu berlebihan juga menyebabkan persoalan di kalangan pengusaha kecil.
Karena pemahaman petugas yang kurang, yang seharusnya mencegah pengunjung agar tidak terlalu berlebihan, tapi pada akhirnya seolah-olah seperti menggusur dan menutup aktivitas.
Menurutnya apabila pemerintah mengimbau untuk membatasi kegiatan maka teruslah mengimbau, tanpa tindakan kekerasan. Sampaikan secara persuasif dengan memberikan pengertian agar tidak ada gesekan.
“Yang penting dilakukan patroli, terus imbauan gunakan masker,” pesan Fuad.
“Seperti biasalah jangan terlalu berlebihan,” sambungnya.
Ia berharap di Samarinda tidak ada kejadian yang kurang mengenakkan seperti pemukulan dan pengangkutan barang-barang yang notabene tidak ada hubungannya.
“Kalau hanya menutup ya tutup saja. Masa harus mengangkut barang-barang orang, itu kan berlebihan,” jelasnya.