Bontang – Wali Kota Bontang Basri Rase tanggapi sorotan media terkait rapat mewah di Bali yang berlangsung dari tanggal 9-12 September lalu. Karena menurutnya bukan tempat rapat yang seharusnya jadi sorotan publik, namun apa yang dibahas dalam rapat tersebut.
“Seharusnya bukan Bali dan hotel bintang lima yang diangkat, namun apa yang dibahas dalam rapat tersebut,” kata Basri Rase saat ditemui awak media usai pembukaan kegiatan TMMD, Rabu (15/9/2021).
Rapat tersebut merupakan rapat kerja Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bontang dan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) dengan beberapa perusahaan di Kota Bontang.
“Ini merupakan agenda rutin pemerintah dimana rapat ini dilaksanakan tiga kali setahun yang satu kali keluar daerah,” ujarnya.
Ia menerangkan, ada lima poin yang diangkat dalam pembahasan rapat kali ini, yakni masalah banjir, investasi, pengangguran, UMKM dan pariwisata.
“Itu yang seharusnya diangkat, bukan negatifnya yang ditonjolkan, dengan bahasa yang sama semua,” ujarnya.
Sementara itu, untuk penentuan lokasi rapat kali ini merupakan rekomendasi dan anjuran perusahaan dan disetujui pemerintah lantaran Bali dinilai sepi.
“Untuk lokasi itu merupakan rekomendasi dari perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR. Melalui rapat ini kita berusaha untuk membangun silaturahmi. Oleh karena itu saya sebagai pemimpin mengikutsertakan istri saya, dan yang lain tidak,” tegasnya.
Dirinya berharap media dapat bersinergi dengan pemerintah dalam penyampaian informasi untuk kepentingan masyarakat.
“Kita terkesan ada pertentangan. Saya harap ke depannya bisa bersinergi dengan pemerintah dalam menyalurkan informasi untuk kepentingan masyarakat,” tutupnya.