SAMARINDA: Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Samarinda Nidya Listiyono menjelaskan strategi partai Golkar dalam menjaring calon pemimpin Kota Samarinda.
Di Samarinda, fokus Golkar adalah pada posisi wakil wali kota. Strategi ini dirancang agar calon wali kota dan wakil wali kota yang dijaring tetap sesuai dengan prosedur dan memiliki dukungan masyarakat.
Sebelumnya, Golkar mengusung dr Andi Satya Adi maju Pilkada sebagai Wali Kota Samarinda, namun Andi Satya memilih fokus pada legislatif setalah terpilih menduduki kursi DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Untuk itu kita perlu merubah strategi bahwa Partai Golkar hari ini sesuai arahan DPD 1 dan DPP, bahwa kita hanya akan menjaring posisi-posisi yang kita belum punya kader,” jelas Nidya.
Itu diucapkan Nidya usai mendaftarkan diri untuk ikut Pilkada 2024 di Kota Samarinda, Jumat (19/4/2024).
Menurutnya, Golkar juga telah mensurvey 3 nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan maju di Pilkada,
Yakni dirinya sendiri sebagai calon wali kota, Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda H Rusdi sebagai calon wakil wali kota dan Ketua MKGR Ridwan sebagai calon wali kota juga.
“Sementara baru 3 nama calon, kalo pun bisa 5 juga boleh asal kuat dalam finansialnya,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kaltim itu.
Penggunaan tiga nama calon dalam survei dijelaskan sebagai bagian dari strategi partai masing-masing.
Nidya menekankan bahwa variabel ini digunakan untuk mengukur elektabilitas dan keinginan masyarakat terhadap calon tersebut.
“Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon yang diusung memiliki kapabilitas dan tempat yang baik di masyarakat,” jelasnya.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Nidya menyampaikan bahwa Golkar bertujuan untuk menang dalam pemilihan dengan menempatkan calon yang layak untuk didorong dan memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat Samarinda.(*)