Samarinda – Perhatian pemerintah terhadap anak jalanan dinilai belum maksimal dan membuat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Perempuan BEM SI Wilayah Kaltimselsul dan Forum Perempuan Mulawarman mendatangi Balai Kota Samarinda menyuarakan empat tuntutan.
Pertama meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk memberikan wadah bagi anak jalanan demi memperoleh pendidikan layak. Kedua, menuntut Pemkot bisa mensosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Kemudian meminta Pemkot menjaring dan memberikan sanksi tegas kepada koordinator yang telah menurunkan anak-anak ke jalanan. Dan keempat, menuntut jaminan fasilitas kesehatan terhadap anak jalanan.
Menurut mereka fenomena anak jalanan yang tidak bersekolah dan malah bekerja di setiap persimpangan lampu merah, tidak ada habisnya dari tahun ke tahun.
Padahal jelas diketahui dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000, pemerintah telah mengatur tentang penghapusan bentuk pekerjaan terburuk pada anak serta interaksi keluarga, lingkungan dan pemerintah terhadap anak.
Bahkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tutur Koordinator Lapangan (Korlap) Mutiara Rahma, pemerintah telah mengatur tentang perlindungan anak.
Artinya jangan sampai ada pihak lain yang melakukan eksploitasi dan membuat anak di bawah umur terpaksa harus melakukan hal-hal atau mendapat perlakuan yang tidak semestinya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun pun turun dan menerima segala tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
“Pemerintah Kota Samarinda setuju dan menerima usulan ini,” jelas Andi.
Andi menuturkan, selain pendataan yang akan pihaknya lakukan dari OPD yang terkait dengan masalah ini. Baik itu OPD Dinas Sosial maupun Dinas Pendidikan.
“Kami akan meminta bantuan dari para lembaga yang selama ini terlibat dalam pembinaan anak jalanan serta mendata para anak jalanan yang menginginkan pendidikan dan memastikan para anak jalanan akan memperoleh pendidikan yang semestinya,” tegas Andi Harun, Senin (2/8/2021).
Di sisi lain, Andi Harun mengucapkan terima kasih atas support dan masukan yang telah disuarakan mahasiswa dalam aksi damai itu.
Terkait sosialisasi tentang pendidikan, ia mengatakan telah berjalan dan melihat besarnya perhatian masyarakat atau organisasi yang selalu perduli terhadap pendidikan anak Indonesia termasuk anak jalanan.
Hal ini justru akan semakin meningkatkan peran pemerintah pada masa kini dan masa yang akan datang. Sehingga persoalan perhatian terhadap anak jalanan dapat terus ditingkatkan