SAMARINDA: Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Desiminasi Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda, Syamsul Anwar menyampaikan pentingnya peran media dalam mengawal dan menyebarluaskan informasi terkait kebijakan pemerintah.
“Diskominfo bermitra dengan media online, cetak, dan elektronik untuk membantu menyebarkan informasi. Meskipun kami memiliki media sosial seperti Instagram Pemkot Samarinda, kerjasama dengan media swasta tetap penting,” ujarnya kepada Media Narasi.co saat menjadi narasumber pada acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 35 di Bagios Caffe Samarinda, Rabu (26/6/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan menekankam peran media sangat positif dan dibutuhkan karena pemerintah tidak mungkin mampu menyebarluaskan informasi hanya lewat media yang dimiliki sendiri.
“Oleh karena itu, kami berkontrak dengan media swasta untuk membantu menyebarkan dan mendesiminasikan informasi terkait program dan kebijakan pemerintah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Syamsul juga menjelaskan bahwa Diskominfo Samarinda terdiri dari lima bidang utama, termasuk bidang komunikasi yang ia pimpin.
Tiga urusan utama di Diskominfo adalah aplikasi informatika (Aptika), statistik, dan informasi komunikasi publik (IKP).
Diskominfo Samarinda juga membagi tugasnya menjadi dua bidang, yakni komunikasi dan informasi.
Menurut Syamsul, penyebaran informasi harus dilakukan melalui berbagai saluran untuk mengikuti perkembangan zaman.
Seperti melalui media online, elektronik, cetak, video luar ruang, dan lainnya.
Di sesi yang berbeda, Syamsul menanggapi mengenai penyebaran berita hoaks di media sosial, Syamsul memberikan imbauan agar masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak.
“Kami dari Diskominfo mengadakan sosialisasi di tingkat sekolah mulai dari SD hingga perguruan tinggi untuk mengajari mereka memfilter berita yang benar dan tidak benar,” ujarnya saat sesi wawancara cegat.
“Kami juga melakukan pembinaan di yayasan panti asuhan, karena gawai sekarang digunakan oleh anak-anak yang rentan terhadap dampak negatif internet,” sambungnya.
Syamsul juga meminta masyarakat untuk lebih jeli dalam menyebarluaskan kepada lainnya dan harus bisa membedakan antara berita benar atau hoaks.
“Untuk mengatasi itu, pemerintah juga akan menurunkan berita yang tidak benar dan menyebarkan informasi bahwa berita tersebut adalah hoaks agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isi negatif dari berita tersebut,” pungkasnya.(*)