SAMARINDA: Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kalimantan Timur (Kaltim) Heni Purwaningsih menegaskan ketersedian bahan pokok aman dan terjamin hingga lebaran.
“Ketahanan stok sampai satu bulan 25 hari. Puasa dan lebaran cukup, jadi masyarakat tidak perlu panic buying memborong untuk stok di rumah,” kata Heni.
Hal itu ia katakan pada acara jumpa pers yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim di Kantor Diskominfo Kaltim Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Jumat (22/3/2024).
Ia menerangkan, per 1 Januari 2024 ada 4 kabupaten/kota yang menjadi pantauan indeks harga konsumen (IHK) di Kaltim. Diantaranya Berau, Penajam Paser Utara (PPU), Samarinda dan Balikpapan.
Heni menyebut, perhitungan inflasi di dua kota besar yaitu Samarinda dan Balikpapan cukup stabil dimana pasokan stabil dan infrastruktur memadai dengan pelabuhan yang besar.
“Di Februari 2024 Berau inflasinya 4,14 dan PPU 3,71. Ini menjadi salah satu perhatian tim pengendali inflasi untuk melakukan upaya agar tingkat inflasinya bisa terkendali,” tuturnya.
Ia menjelaskan, strategi yang dilakukan oleh pihaknya dalam rangka mengendalikan tingkat inflasi tersebut ialah dengan 4K (keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan komunikasi yang efektif).
Heni menyampaikan, secara rutin diadakan operasi pasar dan pasar murah dengan melibatkan stakeholder terkait. Kabupaten/kota pun secara sinergi dengan pemprov turut melakukan hal yang sama.
Ia juga mengungkapkan, pemerintah memiliki program reduksi biaya transport.
“Bagaimana harga barang di Samarinda sampai di PPU itu sama. Sehingga masyarakat di PPU mendapat harga yang sama dengan masyarakat Samarinda,” terangnya.
Terkait ketersediaan pasokan, pemerintah telah membentuk toko penyeimbang (Kios Sigap) di Pasar Segiri Samarinda.
Targetnya juga akan dibentuk toko penyeimbang di Berau, PPU dan Balikpapan.
“Mudah-mudahan sesuai skenario kita toko penyeimbang jadi alternatif piliihan masyarakat mendapat harga kebutuhan bahan pokok yang lebih murah,” harapnya.
Ia menegaskan, karena pemerintah tidak bisa mengintervensi pasar, maka dihadirkan toko penyeimbang sebagai pilihan bagi masyarakat.
“Toko penyeimbang hadir bukan sebagai rival pedagang, tapi komitmen pemerintah untuk hadir di masyarakat menyediakan bahan pokok terjangkau dengan jumlah yang cukup,” tegasnya.
Hadir pula Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim Rozani Erawadi.(*)