Bontang – Pengadaan Gedung Uji KIR Bontang dalam membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun sampai saat ini belum juga ada realisasi, pemerintah belum banyak berbuat dengan alasan karena minimnya anggaran dan lahan.
Hal ini disampaikan Amir Tosina Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang saat ditemui awak media, di Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (13/4/2021).
“Ini tidak boleh di ledek sebelah mata, karena Uji KIR itu sangat penting sekali. Ada 6600 orang setiap tahunnya mengurus Uji berkala kendaraan dan semua dilakukan di Samarinda sebab fasilitas di Bontang tidak memenuhi,” ujarnya
“Biaya yang dibutuhkan mengurus surat Uji KIR di Samarinda berkisar Rp 80.000 jika dikalikan 6600 orang maka Pemerintah Bontang akan membuang PAD senilai Rp528 juta setiap tahunnya,”sambungnya
Ia menambahkan dengan dibangunnya Gedung Uji KIR dapat memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan, serta tidak membuang banyak biaya ke Samarinda hanya untuk mengurus Uji berkala kendaraan.
“Karena itu kami dari Komisi III mendesak Pembangunan Uji KIR bisa direalisasikan,” ujarnya.
Namun jawaban pemerintah Kota Bontang melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, faktornya karena kondisi anggaran yang ada saat ini pemerintah masih fokus pada penanganan banjir.
“Tetapi, Bapelitbang akan berusaha dengan menggunakan cara multi years yakni tiga tahun pembayaran dengan membuatkan kontrak dengan pihak kontaktor untuk membangun Gedung Uji KIR, dan kemudian pembayaran di lakukan pemerintah secara bertahap,” ujarnya.
Ditempat yang sama anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mengatakan pihaknya telah meminta pemerintah untuk merealisasikan pembangunan Uji KIR di tahun 2022.
“Kita mengusulkan lahan di Loktuan dengan luar 0,8 hektar namun dari Kementerian Perhubungan lahan tersebut tidak memenuhi syarat, sebab yang dibutuhkan lahan harus seluas 1,5 hektar,” tuturnya.
Jika pemerintah ingin mencari lahan baru maka rencana penyediaan Gedung Uji KIR akan memakan waktu lebih lama sebab harus mengulang dari awal.