Bontang – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan para tenaga layanan publik termasuk TNI dan Polri disuntik vaksin Covid-19 mulai awal Maret 2021.
Dilansir dari laman Kompas.com, Budi mengatakan, vaksinasi terhadap tenaga layanan publik akan dilakukan setelah 1,5 juta orang tenaga kesehatan rampung divaksin pada akhir Februari.
“Sesudah tenaga kesehatan 1,5 juta orang pada akhir Februari, kita akan masuk ke tenaga layanan publik termasuk TNI dan Polri,” kata Budi dalam webinar bertajuk ‘ Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit’, Sabtu, (30/1/2021).
Ia berharap wacana tersebut dapat direalisasikan mulai awal Maret sudah dilakukan penyuntikan vaksinasi terhadap layanan publik
“Saya berharap proses vaksinasi tersebut dapat rampung selama 1 bulan hingga 1,5 bulan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, setelah para tenaga layanan publik selesai menerima vaksin, akan dilanjutkan dengan vaksinasi bagi seluruh penduduk Indonesia pada akhir April.
“Diharapkan di akhir April kita bisa membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia untuk dilakukan vaksinasi,” terangnya.
Budi menjelaskan program vaksinasi harus cepat dilaksanakan karena hingga saat ini belum diketahui berapa lama kekebalan vaksin tersebut.
Terlebih, kata dia, uji klinis tahap tiga vaksin pfizer, astrazeneca dan Sinovac belum sepenuhnya rampung serta harus mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).
“Sehingga kita enggak tahu apakah ini seperti vaksin Meningitis waktu naik haji dan umrah yang bisa bertahan dua tahun atau seperti vaksin Hepatitis lebih lama jangka kekebalannya, atau vaksin influenza sekitar 12 bulan,” ungkapnya lebih jauh
Budi mengingatkan, vaksin Covid-19 bukan untuk melindunginya diri sendiri, tetapi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
“70 persen dari rakyat Indonesia di atas usia 18 tahun diharapkan memiliki kekebalan karena disuntik vaksin sehingga virus tidak menular ke orang lain, dengan demikian laju penularan virus dapat dikurangi,” pungkasnya.(foto_Ist)