KUKAR: Kemacetan panjang kembali terjadi di Jalan Samarinda – Bontang, tepatnya di km 70 hingga km 75 Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu siang (29/1/2023). Kemacetan terjadi lantaran truk tronton yang tidak mampu menanjak di km 73 arah Bontang.
Tronton dengan muatan itu pun menghalangi jalan, sehingga tidak satu pun kendaraan yang bisa melintasi jalur tersebut. Kemacetan mengular baik dari arah Samarinda maupun dari arah Bontang.
“Truk tronton malang (menghalang jalan) ini mulai sekitar jam setengah dua siang. Saya pertama sempat ambil gambarnya tadi,” kata Khomsan, warga setempat.
Kemacetan paling parah terjadi dari arah Samarinda. Sebab tidak satu pun kendaraan yang bisa lolos dari kemacetan itu. Bahkan kemacetan menjadi semakin parah akibat tidak sedikit kendaraan yang datang dari arah Samarinda berusaha menyerobot masuk dan mengambil jalan yang seharusnya dilalui kendaraan dari arah Bontang.
Tidak jarang, satu jalur jalan dari arah Samarinda dijejali dua lajur kendaraan dengan arah yang sama. Bahkan penyerobot jalan lain yang memaksa menerobos, harus minggir ke area trotoar sebelah kanan karena berhadapan dengan kendaraan yang datang dari arah Bontang. Jalan pun semakin sempit dan macet parah.
“Banyak yang tidak sabaran menyerobot jalan, mereka tidak tahu di depan sama sekali terhalang. Mereka itu yang bikin makin macet,” kesal Rosa, warga Prangat Selatan yang ikut terjebak kemacetan.
Masih beruntung, khusus untuk pengendara kendaraan roda empat dan roda dua dari arah Bontang masih bisa melintas melalui alternatif jalan kampung. Warga setempat memberi jalur melintas bagi kendaraan roda dua dan roda empat karena kondisi jalan yang cukup sempit.
Mereka yang datang dari arah Bontang bisa memasuki jalan kampung dari RT 01 tembus ke RT 02 dan masuk kembali ke ruas jalan Samarinda – Bontang tanpa melewati jalan yang terhalang truk tonton. Sedangkan untuk kendaraan roda 6 dan seterusnya, tidak diperkenankan melintasi jalan kampung karena jalan yang sempit dan khawatir akan menyebabkan kerusakan lebih parah karena beban kendaraan yang berlebih.
“Kami bantu kendaraan roda dua dan roda empat untuk lewat jalur RT 1 ke RT 2 agar lolos dari macet. Untuk roda enam lebih kami tidak izinkan karena jalan sempit dan khawatir rusak parah,” kata Midun, warga setempat yang ikut membantu mengatur alur kendaraan bersama masyarakat lain agar tidak tersesat di jalan kampung yang lumayan banyak simpangan.
Beberapa pengemudi yang diizinkan melintas juga memberikan sedikit uang untuk warga yang sudah membantu mengaturkan jalur kendaraan mereka.
Hingga pukul 5 sore, kemacetan semakin panjang karena aparat berwenang belum berhasil mengangkat truk tronton yang masih terhalang.