Samarinda – Pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Pulau Kalimantan adalah dalam momen percepatan dan pemerataan pembangunan termasuk pemulihan ekonomi. Seperti halnya yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa rencana pemidahan IKN merupakan transformasi Indonesia Maju.
Hal tersebut senada dengan pernyataan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso.
“Kita mengetahui bahwa IKN pindah dari Jakarta ke Kaltim itu niatnya dalam tujuan percepatan pembangunan. Tetapi jangan lupa juga waktu pindah IKN karena beban Pulau Jawa tidak mampu untuk menahan beban kepadatan penduduk yang semakin hari semakin meningkat,” kata Rusmadi Wongso usai melantik DPD Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Samarinda, Selasa (29/3/2022).
Bagi Rusmadi, dari kepadatan penduduk itu juga yang menjadi penyebab kemacetan jalan, banyaknya tumpukan sampah dan terjadinya banjir.
“Saya hanya ingatkan dalam pertemuan tersebut jangan sampai justru pindahnya IKN justru memindahkan beban,” tandasnya.
Meski jika berbicara mengenai pembangunan infrastruktur yang tetap dapat berjalan jika ekonomi yang mendukung, persoalan aspek sosial budaya dan retorika lah yang menjadi kekhawatiran.
“Karena pindahnya IKN pusat peradaban ke Kaltim, semua persoalan yang kita khawatirkan ini adalah contoh persoalan terkait paham-paham radikalisme, kriminalitas dan kejahatan lain,” ungkapnya.
Rusmadi pun berharap agar Kaltim khususnya Kota Samarinda siap dalam mengantisipasi kemungkinan negatif. Dan IKN ini memberikan keberhakan dan kemajuan bagi para rakyat Kaltim.
Oleh karena itu, berdiri dan dikukuhkannya kepengurusan Ikapakarti juga dapat membantu meningkatkan SDM Kaltim.
“Kita siapkan betul anak kita, kelurga besar kita jangan sampai ada yang sakit, tidak sekolah. Ini tugas besar kita semua Ikapakarti untuk membantu supaya anak kita semua menjadi anak yang cerdas dan sehat,” tuturnya.