BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengungkapkan Duta Besar Denmark HE Sten Frimodt Nielsen menyampaikan ketertarikan Denmark membantu program pendidikan dan pelatihan setelah melihat langsung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tentu kita sangat gembira mendengar itu. Selanjutnya, Kaltim masih akan formulasikan kebutuhan kita. Kita berharap bisa membangun kerja sama dengan Denmark,” kata Akmal usai jamuan makan malam di Ocean Resto Balikpapan, Senin malam (6/5/2024).
Akmal menjelaskan, kemungkinan dukungan Denmark itu tidak lain untuk penguatan Kaltim sebagai daerah penyangga IKN.
Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menyebut, Dubes Denmark juga menyarankan agar dibangun konektivitas di antara daerah penyangga IKN.
Selain itu, lanjutnya, Denmark juga mendorong pentingnya pendekatan digital dalam public services sebab dengan penggunaan digital, maka pelayanan publik bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.
“Denmark sudah lakukan itu. Mereka sudah digital banget,” sebutnya.
Akmal pun sangat setuju dengan pendekatan digital tersebut karena akan sama dengan apa yang direncanakan di IKN.
“Nah, Kaltim jangan kalah dong. Karena IKN sudah pendekatan ke sana, Kaltim juga harus ke sana. Kita perlu pendampingan dari negara-negara maju. Mungkin juga perlu kirim wartawan kita ke Denmark,” canda Akmal kepada beberapa wartawan yang hadir dalam jamuan makan malam tersebut.
Dalam kesempatan itu, Akmal juga menyerahkan cenderamata berupa miniatur berbagai hasil kerajinan Kaltim dan buku-buku tentang potensi Kaltim.
“Mengapa buku? Karena mungkin kalau penjelasan dari saya, bahasa Inggrisnya pas-pasan, bisa jadi mereka kurang jelas. Tapi dengan buku, saya yakin akan lebih jelas.” jelasnya.
Dalam makan malam dengan suasana akrab itu, rombongan Denmark disuguhkan berbagai sajian sehat bergizi hasil laut dan alam Kaltim dalam berbagai varian masakan seperti ikan bakar, kepiting lada hitam, udang cumi goreng tepung, palumara kakap dan tahu goreng krispi.
“Kayaknya mereka banyak makan tahu dan ikan.” canda Akmal lagi menutup wawancara.(*)