Samarinda – Setelah menghadiri rapat pembahasan rencana pemberian bonus terhadap atlet Kaltim yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON), Asisten I Setda Provinsi Kaltim Jauhar Efendi katakan belum ada kesepakatan nominal.
“Kita kan belum bisa memutuskan, pertama posisi saya hanya mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, sehingga tidak memiliki kapasitas untuk memutuskan,” ungkapnya di Sekretariat DPRD Provinsi Kaltim, Selasa (14/9/2021) sore.
Kemudian, besaran nominal bonus itu masih harus disesuaikan dengan keuangan yang ada. Mengingat saat ini Kaltim khususnya masih berada di masa pandemi Covid-19.
Bahkan dana untuk penanganan Covid-19 saja sudah di angka Rp 500 miliar. Kemudian pendapatan asli daerah (PAD) diketahui mengalami penurunan, dana transfer daerah pergerakannya juga mengalami penurunan.
“Jadi mesti realistis lagi. Memang kita bisa memahami tetapi kembali harus disesuaikan dengan keuangan yang ada,” jelasnya.
Namun terlepas dari itu semua, tentu para atlet sangat diharapkan bisa tetap semangat. Persoalan berapa nilai pembagian bonus itu dijadikan nomor dua dulu.
Semua harus tetap semangat berjuang untuk menang, apalagi membawa nama Provinsi Kalimantan Timur. Itulah yang harus dikedepankan.
Sehingga tidak lagi merasa loyo atau kehilangan semangat ketika sudah mengetahui berapa bonusnya. Dan penting diingat bahwa prestasi ini banyak, termasuk tahun depan itu ada kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional.
“Artinya tetap semangat saja dulu dan raih prestasi. Kalau bonus insyaallah tetap ada namun angka masih akan disesuaikan dan sejauh ini belum bisa disebutkan,” tutup Mantan Bupati Kutai Timur itu.