Samarinda – Jalanan rusak merupakan permasalahan masyarakat yang paling umum. Terutama mereka yang hanya bisa ‘menikmati’ akses jalan yang rusak parah.
Merespon keluhan-keluhan masyarakat itu, Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengajak masyarakat untuk tidak saling menyalahkan.
“Karena kalau bicara Kaltim, luas Kaltim itu sama dengan seluruh pulau Jawa,” kata Hadi Mulyadi saat menjadi narasumber RRI Pro 1 Samarinda dari Rumah Dinas Waki Gubernur Kaltim di Jalan Milono Samarinda, Rabu (18/8/2021), malam tadi.
Sementara lanjut Hadi, enam provinsi di pulau Jawa mendapatkan alokasi APBN yang terbilang besar semua.
“Kaltim selama ini Rp 13 triliun itu paling tinggi dalam sejarah kita. Bayangkan ingin membangun jalan seluas dan sebesar pulau Jawa,” jelas Hadi.
Sehingga ia menekankan bahwa memang untuk membangun jalan-jalan tersebut haruslah mendapat bantuan dari pusat.
“Makanya ide Pak Jokowi memindahkan IKN ke Kaltim itu yang luar biasa. Insyaallah kalau ibu kota pindah ke sini jalan-jalan akan bagus,” terangnya.
Tidak hanya Kaltim, ia juga menyebut beberapa provinsi seperti Kalsel, Kalteng, Kaltara dan Sulawesi akan maju.
“Walaupun dengan pandemi ini proses semua (rencana pemindahan IKN) tertunda. Tetapi itu ide yang sangat luar biasa,” ucapnya mengapresiasi.
Ia juga menceritakan sedikit pengalamannya saat tahun 1999 dirinya ke Talisayan bersama rombongan 10 mobil, namun yang tersisa hanya 2 mobil dan selebihnya mogok karena medan jalan yang berat.
Ia mengatakan jalan seperti itu kira-kira 5 tahun kemudian jalannya sudah mulus.
“Artinya jalan seperti ini akan dibangun tapi bertahap dan bergantian. Tidak mungkin kita langsung memperbaiki semuanya,” paparnya lagi.
Menurut Hadi, yang terpenting adalah progres, bukan hanya saling menyalahkan, tetapi apa yang bisa dilakukan.
“Saya dulu jadi anggota dewan tidak pernah saya menyalahkan pemerintah, yang saya pertanyakan apa yang saya lakukan untuk negara,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk belajar dan bekerja yang baik saja.
“Kalau kita sudah bekerja maksimal namun pemerintah tidak memperhatikan, nah itu kita bisa menuntut,” jelasnya.