
SAMARINDA: Kirab Budaya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 inisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) sukses digelar pada Jumat (26/7/2024) pagi tadi.
Para partisipan baik dalam maupun luar negeri tampak mengenakan pakaian khas daerah masing-masing dan memulai pawai dari Taman Samarendah hingga berakhir dan tampil di halaman Kantor Gubernur Kaltim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan, acara ini mempunyai moto membangun Kaltim untuk Nusantara.
“Kaltim ada tiga poros budaya. Kesultanan, Pesisir dan Pedalaman,” kata Sekda saat Press Conference Kirab EBIFF di Kantor Gubernur Kaltim.
Ia menjelaskan, kegiatan semacam ini tentu berpengaruh bagi masyarakat dimana setiap kedatangan pengunjung akan memberi dampak positif dari sisi ekonomi, kuliner, souvenir, transportasi hingga akomodasi yang menyebar di beberapa hotel.
“Jadi selain seni pertunjukan, ada juga dampak ekonomi bagi sub sektor lainnya. Penonton perlu makan dan minum, di situ ada pengembangan ekonomi,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu menyebut, para partisipan yang tadi sudah mengikuti Kirab EBIFF akan kembali tampil pada 27-29 Juli 2024 di dua lokasi, yakni Gelora Kadrie Oening dan Creative Hub (eks Bandara Temindung).
“Nanti malam opening ceremony para delegasi akan parade dan kembali menyapa warga Kaltim. Kemudian nanti saat penutupan ada kejutan, saya belum bisa kasih tahu sekarang,” ujarnya.
Ia menambahkan, perlu digaris bawahi bahwa EBIFF bukan hanya representasi Kaltim. Melainkan Indonesia untuk dunia.
“Saya mengajak masyarakat Kaltim mari sukseskan dan sambut EBIFF dengan menjadi tuan rumah yang baik,” seru Sekda.
Adapun partisipan mancanegara diantaranya kombinasi dua negara Taiwan-Mesir, Polandia, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Bulgaria.
Kemudian dari dalam negeri ada Jogja, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Palu, Bangka Belitung, Kalimantan Utara dan tuan rumah Kaltim.
Para perwakilan setiap daerah saat press conference mengaku sangat senang dan betah berada di Samarinda, Benua Etam. Mereka juga berterima kasih karena telah diundang berpartisipasi di event seni budaya bertaraf internasional ini.
Mereka memuji betapa Indonesia merupakan negara penting, bangsa yang besar dan kaya akan budaya. Selain itu, masyarakatnya juga antusias dan banyak tersenyum saat menyambut dan menonton mereka di jalan.
Delegasi Amerika Serikat misalnya, mereka mengatakan acara ini menjadi pengalaman yang luar biasa dan orang-orang semua sangat ramah sehingga mereka merasa sangat diterima di sini.(*)